Hidup manusia adalah ibarat sebuah buku. Halaman depan adalah tanggal dimana kita dilahirkan, halaman belakang adalah dimana kita akan kembali kepada-Nya.
Tiap lembar adalah hari-hari dalam hidup kita. Ada buku yang tebal, ada juga buku yang tipis. Ada buku yang menarik untuk dibaca, ada juga yang tidak sama sekali. Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti hingga selesai. Seburuk apapun halaman sebelumnya, akan selalu tersedia halaman berikutnya yang putih bersih, baru dan tidak ada yang cacat.
Sama halnya dengan kehidupan manusia, seburuk apapun kemarin, Tuhan selalu menyediakan hari yang baru untuk kita. Selalu ada kesempatan yang baru untuk melakukan suatu hal yang benar dalam hidup kita setiap hari, memperbaiki kesalahan dan melanjutkan alur cerita yang sudah ditetapkan-Nya.
Sekarang, bersyukurlah atas apa yang terjadi. Jika terasa sulit, percayalah, itu tidak sebanding dengan ribuan orang yang tersebar di belahan bumi lain yang jauh lebih sulit.
Belajar dari apa yang kita lihat, dengar, rasakan dan alami. Secara bertahap, kita akan belajar mana yang salah, mana yang benar, dan mana yang tidak keduanya. Menuai apa yang kamu tabur, dan bersyukur atas apa yang kau dapatkan.
Tulislah kisah mu sepanjang halaman yang kau lewati. Jangan biarkan ada kekosongan diantaranya.
Karena hidup, terlalu berharga untuk hanya sekedar mengeluh"
- AFP -