Contact Form

 

Sebuah Nasihat Dari Tempat Yang Nun Jauh Di Sana




Perjalanan Umur, Teman..."


Hey, pernahkah kita membayangkan? Membayangkan berapa lama kita akan hidup di dunia ini?

Ketika umur kita di bawah 10 tahun...

Kita merasa bahwa bermain merupakan suatu hal yang sangat penting. Sebab itu, kita sangat suka sekali bermain. Pagi, siang, sore, hingga malam, kita terus bermain.

Ketika umur kita belasa tahun...

Kita merasakan kebebasan itu menjadi lebih penting dibandingkan dengan hal lainnya. Sebab itu, pada usia ini kita ingin menyuarakan pendapat diri kita sendiri, ingin suara kita didengar, kita banyak memberontak dan sedikit keras kepala, kita mulai nakal dan tidak menyukai nasihat dari orang lain.

Beranjak ke umur 20-an...

Kita merasakan pendidikan dan kerja begitu penting. Sebab itu, kita belajar dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh kerja yang sesuai. Kadang-kadang kita menyesal, mengapa dahulu tidak belajar dengan sungguh-sungguh? Agar dapat pekerjaan yang baik seperti kawan-kawan yang lain. Alangkah ruginya kita karena telah berleha-leha sebelum ini.

Meningkat ke umur 30-an...

Kita semakin sadar bahwa keuangan itu sangat penting. Sebab itu, pada masa inilah kita membina hidup, membina keluarga. Ingin membeli kendaraan, rumah, tanah, aset, melancong dan sebagainya.

Namun akhirnya, kita pun memasuki fase 40-an...

Perkara yang paling penting dalam kehidupan masa ini ialah Kesehatan. Kekayaan dan lain-lain tidak berarti dibandingkan dengan kesehatan jasmani. Pada masa ini darah tinggi, diabetes, asam urat, kolesterol, jantung koroner dan lain sebagainya sedang menyapa kita. Masa inilah kita baru menyesal karena sudah terlalu sering makan makanan yang enak dan sibuk bekerja sehingga lupa untuk mengatur pola hidup dan menjaga kesehatan.

Memasuki era 50-an...

Tatkala kita sudah memiliki semua impian, pada akhirnya kita sadar bahwa perkara yang lebih penting dalam hidup pada masa ini ialah Kasih Sayang. Kita sedikit merasakan kesunyian saat anak-anak sudah tumbuh dewasa  dan sudah membangun rumah tangganya masing-masing. Anak-anak yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing membuat kita rindu saat-saat indah bersama mereka dahulu. Rumah besar, mobil bagus, seakan-akan tidak lagi berarti.

Kehidupan terus berjalan, hingga memasuki usia 60-an...

Kita pun semakin sadar bahwa hanya imanlah yang dapat dibawa ke alam sana. Segala kemewahan di dunia tidak lagi bermakna. Bagaimana pun alam kubur tetap akan menanti kita. Beruntunglah kita sempat sadar dan Allah masih membuka pintu taubat yang untuk umatnya yang memohon. Masih tersisa waktu untuk membangun iman.

Mari menjaga iman, karena waktu tidak dapat diputar  dan kita hidup hanya untuk sementara



Lokasi:

Malang City, East Java, Indonesia

view large map

Total comment

Author

Aditiya Fajar Pamungkas

0   komentar/コメント

ボクのブログに読んで来てくれてありがとうございます。
Terima kasih sudah bersedia membaca blog ini. Jika berkenan silahkan tinggalkan komentar tentang kritik dan saran atau mungkin sapaan hangat. Semoga tulisan ini bermanfaat, baca postingan lainnya juga ya! ☺

Cancel Reply